Indonesia merupakan negara yang memiliki toleransi yang sangat tinggi. Makna toleransi secara umum adalah rasa menghargai satu sama lain antar umat beragama. Tentu saja hal ini dikarenakan Indonesia yang terdiri dari banyak agama.
Alasan toleransi penting pada anak karena sikap ini tidak bisa muncul jika tidak dipupuk sejak dini. Perlu proses yang lama untuk benar-benar paham tentang makna toleransi yang sebenarnya. Bahkan saat ini ada banyak orang yang tidak bisa bertoleransi dengan baik.
Daftar Isi
- 1 15 Cara Mengajarkan Toleransi Pada Anak
- 1.1 1. Bekali Ilmu Agama
- 1.2 2. Ajarkan Konsep Perbedaan
- 1.3 3. Perkenalkan Tentang Keyakinan
- 1.4 4. Perkenalkan Semua Agama
- 1.5 5. Jangan Batasi Pergaulan Anak
- 1.6 6. Beri Contoh Tindakan Toleransi
- 1.7 7. Bacakan Kisah Toleransi
- 1.8 8. Jelaskan Tentang Hak Beragama
- 1.9 9. Terangkan Dampak Tidak Toleransi
- 1.10 10. Ajak Nonton Kartun Toleransi
- 1.11 11. Beri Hukuman
- 1.12 12. Ajarkan Mereka Menolong Sesama
- 1.13 13. Rajin Bawa Piknik
- 1.14 14. Undang Teman Anak Makan
- 1.15 15. Jawab Pertanyaan Seputar Agama
15 Cara Mengajarkan Toleransi Pada Anak
goodnewsfromindonesia.id
Ada banyak cara yang bisa anda lakukan untuk mengajarkan toleransi pada anak. Dengan mengajarkan toleransi sedini mungkin, anda akan membangun sebuah peradaban masa depan yang lebih baik. Berikut ini cara-cara yang harus dilakukan :
1. Bekali Ilmu Agama
sregepongaji.blogspot.com
Sebelum anda mengajarkan toleransi, anda harus membekali anak ilmu agama. Ini berguna agar anak tahu apa itu agama. Mereka harus paham betul mengapa mereka harus beragama dengan baik. Sehingga jika mereka sadar bahwa agama itu penting, maka mudah bagi mereka memahami makna toleransi.
2. Ajarkan Konsep Perbedaan
Pahamkan pada anak bahwa setiap manusia itu berbeda-beda. Mulai dari negara, bangsa, bahasa sampai agama yang dianut juga berbeda. Dengan begitu mereka akan sadar bahwa mereka juga sangat berbeda dengan orang lain. Tidak ada manusia yang sama persis di dunia ini.
3. Perkenalkan Tentang Keyakinan
Keyakinan berbeda dengan agama. Anak juga harus paham bahwa di dunia ini tidak semua orang memiliki agama. Sehingga yakinkan mereka jika mereka hanya berkeyakinan Tuhan itu ada. Dengan pondasi keyakinan yang kuat anak anda tidak mudah disesatkan.
4. Perkenalkan Semua Agama
epistemik.coma
Jangan lupa perkenalkan semua agama terutama yang ada di Indonesia. Sebagai contoh anda sebutkan agama kristen beribadahnya di gereja sedangkan orang hindu di pura. Buat anak anda paham bahwa ada banyak agama yang ada di Indonesia. Jelaskan juga cara beribadah tiap tiap agama.
5. Jangan Batasi Pergaulan Anak
Jangan pernah membatasi pergaulan anak hanya dengan teman seagama saja. Anak anda juga harus memiliki beberapa teman yang berbeda agama. Tentu saja ini penting untuk pengetahuan mereka. Sehingga mereka tidak bingung mengapa si Siti pakai jilbab sedangkan si Clara tidak pernah pakai jilbab.
6. Beri Contoh Tindakan Toleransi
Anda tidak perlu terlalu banyak memberi teori. Berikan contoh yang konkrit pada anak. Misalnya anda menyuruh anak anda mengantarkan makanan ke tempat tetangga anda yang beda agama, saat lebaran. Sehingga mereka tahu jika hubungan baik antar agama harus dijaga.
7. Bacakan Kisah Toleransi
nesia.id
Ada banyak kisah toleransi yang ada di dunia ini. Misalnya kisah seorang muslim yang menolong biarawati. Bisa juga anda ceritakan tentang seorang biksu Budha yang menolong seorang nasrani. Kisah seperti ini ada banyak di internet. Semua kisah ini aman dibacakan untuk anak kecil. Dijamin anak anda akan senang.
8. Jelaskan Tentang Hak Beragama
Jangan lupa untuk memberikan penjelasan pada anak, jika semua umat beragama memiliki hak yang sama. Mereka sama-sama boleh mengamalkan agama sesuai sila pertama pancasila. Untuk itu anak tidak boleh melarang umat lain untuk beribadah. Apalagi sampai mengejek dan mencela agama lain.
9. Terangkan Dampak Tidak Toleransi
Ada banyak dampak tidak adanya toleransi. Berikan pengertian pada anak jika mereka akan mendapatkan sanksi jika tidak menghargai agama lain. Hal ini sangat pentingĀ dilakukan agar mereka selalu menjaga sikap pada agama lain.
10. Ajak Nonton Kartun Toleransi
buletininfo.com
Saat ini ada banyak kartun yang karakternya tidak satu agama. Anda bisa mengajak anak menonton film ini. Dengan begini anak akan belajar dengan cara yang menyenangkan. Sedikit demi sedikit mereka akan mengerti.
11. Beri Hukuman
Bila anak anda melakukan kesalahan dalam toleransi, jangan ragu untuk memberi hukuman. Sebagai contoh, jika anak anda mengejek temannya yang sedang sholat, maka jangan ragu untuk memberi hukuman. Misalnya dengan mengurangi jatah uang jajan dan sebagainya. Ingat berikan hukuman yang sewajarnya.
12. Ajarkan Mereka Menolong Sesama
Bawa anak anda untuk menolong sesama tanpa pandang agama. Misalnya ada banjir, ajak mereka memberi bantuan pada korban tanpa harus bertanya apa agamanya. Tindakan seperti ini akan membekas di memori otak anak. Mereka akan terbiasa membantu hingga besar nanti.
13. Rajin Bawa Piknik
i.ytimg.com
Anda juga bisa rajin membawa anak piknik ke daerah-daerah yang agama umatnya berbeda-beda. Misalnya anda mengajak anak ke Bali, perkenalkan jika warga Bali mayoritas hindu. Bila anda mengajak anak berwisata ke Aceh, maka perkenalkan jika warga Aceh mayoritas islam. Cara belajar ini tidak terasa namun efeknya terlihat.
14. Undang Teman Anak Makan
Cobalah sesekali mengundang teman anak anda yang tidak seagama ke rumah. Bila yang diundang muslim maka anda tidak boleh memasak daging babi yang haram bagi mereka. Katakan pada anak anda bahwa agama tertentu terkadang tidak boleh diberi makanan yang haram bagi mereka.
15. Jawab Pertanyaan Seputar Agama
cdn.idntimes.com
Anak-anak suka penasaran dengan agama orang lain. Misal mereka bertanya, mengapa orang islam harus sholat 5 kali sehari, kenapa orang kristen ibadahnya hari Minggu. Banyak lagi pertanyaan yang akan mereka lontarkan pada anda. Jawablah pertanyaan tersebut sebijak mungkin. Tentu sesuai dengan pemahaman dan pemikiran anak-anak.
Semua tindakan di atas penting dilakukan. Tentu saja hal ini berguna untuk membuat Indonesia maju dan damai. Harus diakui masih banyak kasus intoleransi di Indonesia. Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi di masa depan. Solusi cerdasnya, didik anak-anak kita sebaik mungkin agar mereka bisa bertoleransi dengan baik.
Baca juga Artikel
Kunjungi juga Alpanesia.com
No Responses Yet